Hari ini, aku bertemu kembali dengan 25 Ramadhan, sebuah tanggal dimana sebuah pelajaran paling berharga aku dapatkan. belajar bagaimana aku menerima sesuatu yang tidak aku harapkan sama sekali, belajar bagaimana meninggalkan dan ditinggalkan. Memang sederhana, ya... sangat sederhana secara teori. Tapi kenyataannya ? toh tak semudah menjatuhkan buah apel.
air hujan membuncah mengiringi kepergian sang nenek tercinta, segala teriakan, air mata, kekecewaan harus sirna disapu oleh keputusan sang Kholik. Kita hanyalah seorang hamba yang harus menerima segala keputusan sang Raja. Kini aku serta keluarga besar selalu belajar menerima setiap keputusan yang diberikan Allah kepada kami.
Hanya untaian doa yang bisa kita berikan untuk orang yang kita cintai, berharap Allah masih memberikan rahmatnya.
Hari ini, kita menegnang hari itu, bukan untuk mengulang tragedi atau mencoba mengingatkan pada duka. namun hanya sekeder mengingatkan bahwa kita pernah mengalami kedukaan yang amat dlaam dan kita bisa melewati itu semua. Tentunya doa kita selalu mengiringi untukmu Umi. semoga engkau selalu diberikan tempat yang mulia disisi-Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar