Allah menyukai angka ganjil, mungkin1 , 3, 5, 7 dan seterusnya.
Entah harus apa aku . bahagiakah ? dan atau sedihkah ? semuanmya teras menyatu bak air dengan gula. seketika aku merasa pahit tapi seketika itu juga aku merasa manis.
Aku bersyukur karna aku sadar ini adalah anugrah Tuhan yang Maha Esa.
Aku berada diurutan ke-7 pada OSP kemarin - 2014 -, aku merasakan dua perasaan yang membujukku untuk kufur atau bersyukur. Aku menangis, memporak porandakan segala asa, aku mengerang kesakitan yang meyayat . Namun hujan mengguyur hatiku yang kering, aku luluh, aku patuh aku sadar bahwa ini adalah anugrah, bersujud aku menyembah.
Minggu, 24 Agustus 2014
Rabu, 23 Juli 2014
Mengenang
Hari ini, aku bertemu kembali dengan 25 Ramadhan, sebuah tanggal dimana sebuah pelajaran paling berharga aku dapatkan. belajar bagaimana aku menerima sesuatu yang tidak aku harapkan sama sekali, belajar bagaimana meninggalkan dan ditinggalkan. Memang sederhana, ya... sangat sederhana secara teori. Tapi kenyataannya ? toh tak semudah menjatuhkan buah apel.
air hujan membuncah mengiringi kepergian sang nenek tercinta, segala teriakan, air mata, kekecewaan harus sirna disapu oleh keputusan sang Kholik. Kita hanyalah seorang hamba yang harus menerima segala keputusan sang Raja. Kini aku serta keluarga besar selalu belajar menerima setiap keputusan yang diberikan Allah kepada kami.
Hanya untaian doa yang bisa kita berikan untuk orang yang kita cintai, berharap Allah masih memberikan rahmatnya.
Hari ini, kita menegnang hari itu, bukan untuk mengulang tragedi atau mencoba mengingatkan pada duka. namun hanya sekeder mengingatkan bahwa kita pernah mengalami kedukaan yang amat dlaam dan kita bisa melewati itu semua. Tentunya doa kita selalu mengiringi untukmu Umi. semoga engkau selalu diberikan tempat yang mulia disisi-Nya
air hujan membuncah mengiringi kepergian sang nenek tercinta, segala teriakan, air mata, kekecewaan harus sirna disapu oleh keputusan sang Kholik. Kita hanyalah seorang hamba yang harus menerima segala keputusan sang Raja. Kini aku serta keluarga besar selalu belajar menerima setiap keputusan yang diberikan Allah kepada kami.
Hanya untaian doa yang bisa kita berikan untuk orang yang kita cintai, berharap Allah masih memberikan rahmatnya.
Hari ini, kita menegnang hari itu, bukan untuk mengulang tragedi atau mencoba mengingatkan pada duka. namun hanya sekeder mengingatkan bahwa kita pernah mengalami kedukaan yang amat dlaam dan kita bisa melewati itu semua. Tentunya doa kita selalu mengiringi untukmu Umi. semoga engkau selalu diberikan tempat yang mulia disisi-Nya
Selasa, 22 Juli 2014
BARU
Aku menghirup nafas yang baru untuk negeri ini. Mencium harum lain wanginya negri ini. Mendengar kabar lain dari negeri ini. Ya, hari ini 23 Juli 2014 Indonesia resmi mempunyai pemimpin baru. Pemimpin yang akan membawa negri ini menuju cita-cita yang luhur, membawa negri yang memgang teguh kebenaran, keadilan dan kesederhanaan.
Selamat kepada bapak Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan wakil presiden baru.
Semoga negri kita tercinta ini dapat menjadi nnegra yang lebih maju lagi. Semoga Allah selalu meridloi negeri kita tercinta ini , Amiin.
Selamat kepada bapak Jokowi dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan wakil presiden baru.
Semoga negri kita tercinta ini dapat menjadi nnegra yang lebih maju lagi. Semoga Allah selalu meridloi negeri kita tercinta ini , Amiin.
Alif lam mim
Ahhh memang benar kata ilmuwan Newton " sebuah benda yang diam akan tetap diam atau benda yang bergerak dengan kecepatan konstan akan tetap bergerak kecuali jika ada benda lain yang mengubahnya "
Tiba - tiba aku merasa janggal dengn diriku sendiri, entah apa yang berkurang namun aku merasa aku seakan kehilangan sesuatu yang entah apa ituuuuu. Atau ini memang perasaanku saja, terlalu berlebih dalam berharap. Ya, aku akui memang aku ini moody-an, hahah benar dan ini sudah terbukrti. kadang jika sesuatu yang menjadi harapanku tak tercapai, aku ngambek nggak jelas gitu, tapiii ya sampai sekarang aku masih terus menutup sifat jelekku itu.
Ahhhh pikiranku sangat kacau, aku sangat tertekan dengan keadaan seperti ini, dan apa ya ? aku terlalu sibuk memikirkan dan takut akan ada kehancuran. yaaaaa.... tapi kalo dipikir-pikir lagi, apalah masalahku ini, serba tak jelas dan aku merasa tak seimbang. aku butuh gaya lebih untuk menyeimbangaknnya. Namun apa ? kadang memang manusia tak bisa menterjemahkan bahasa nya sendiri, aku sendiri pun terlalu bodoh jika aku harus belajar bagaimana memahaminya.
memang benar, tidak setiap yang Allah ciptakan harus selalu diketahui oleh ciptaannya. Betapa sombongna hamba jika memksa ingin mengethui apa yang seharusnya hamba tidak menegtahuinya. Kini aku terjebak dalam sebuah kalimat yang harus aku pecahkan yang tak tahu apa sebab dan bagaimana menjelaskannya.
Ya Allah dosa apa yang telah aku perbuat ? semoga engkau segera mengampuninya, dan tunjukilah aku jalan yang lurus yaitu jalan orang -orang yang engkau ridloi dan bukan jalan mereka yang sesat.
Berikanlah selalu aku ketabahan dalam menghadapi cobaan dan berikanlah selelu aku keberkahan dalam setiap menganbil keputusan.
" Auzubillahiminasyaitonirrojiim "
memang benar, tidak setiap yang Allah ciptakan harus selalu diketahui oleh ciptaannya. Betapa sombongna hamba jika memksa ingin mengethui apa yang seharusnya hamba tidak menegtahuinya. Kini aku terjebak dalam sebuah kalimat yang harus aku pecahkan yang tak tahu apa sebab dan bagaimana menjelaskannya.
Ya Allah dosa apa yang telah aku perbuat ? semoga engkau segera mengampuninya, dan tunjukilah aku jalan yang lurus yaitu jalan orang -orang yang engkau ridloi dan bukan jalan mereka yang sesat.
Berikanlah selalu aku ketabahan dalam menghadapi cobaan dan berikanlah selelu aku keberkahan dalam setiap menganbil keputusan.
" Auzubillahiminasyaitonirrojiim "
Bulan Ramadhan
Takbir beregema disepanjang jalan, sujud diperpanjang serta alunan ayat suci terus bersama mengiringi setiap kata Robbi diucapkan.
Alhamdulilah aku dipertemukan kembali dengan bulan penuh berkah ini, kembali aku bersaling sapa dan bercengkrama dengan bulan yang dimuliakan ini. menjadi sebuah kebanggaan aku dapat melaksanakan Ramadhan ini di rumah, bersama keluarga tercinta, bersama umi dan sanak saudara yang lain.
Aku kembali menikmati tarawih panjang yang biasa aku laksanakan bersama keluarga, alhamdulilah aku masih diberi umur panjang.
ramadhan tahun sekarang lebih baik dari tahun sebelum-sebelumnuya pasca 2 tahun lalu sepeninggalnya Umi tercinta.
Masih sangat teringat disudut memori yang tak pernah aku serta keluarga besar lupakan, dimana air mata membuncah membanjiri pipi yang dulu lugu ini, semua mata basah, semua bibir terkatup membisu, semua hidung mengembang menghirup duka, aku serta keluarga besar dengan berat hati ditinggalkan oleh sesorang yang paling kita sayangi, kita cintai dan mudah-mudahan Allah muliakan.
Sudahlah, kenagan pahit itu sebaiknya memang dibungkus dengan rapi dan ditaburi bunga mawar agar hikmahnya tetap memancar bagi kita yang masih diberi kesempatan menikmati ikatan dua oksigan.
Doaku serta keluarga, tetap satu " Semoga engkau ( Ummy ) dan kita yang ditinggalkan selalu diberikan ridlo Allah SWT "
Tak terasa, hari telah berganti begitu cepat, aku dulu masih merangkak dan diajarkan bagaimana berpuasa, bagaimana shalat, bagaimana mengaji yang benar. Kini, seiring bertamnbahnya usia aku mulai memahami sedikit demi sedikit tentang semua yang aku pertanyakan dulu.
entah mengapa ingtanku langsung meleleh saat teringat kembali saat aku masih diusia 7 tahun
" Umi, ajari aku puasa "
saat pertama aku belajar puasa, aku tak mengenal kata imsak tiba-tiba saja setelah subuh aku dengan nikmat nya meneguk segelas susu coklat, haha lucu sekali memang.
" Umi... shalat nya berapa rokaat lagi ? "
Shalat tarawih memang shalat yang sangat panjang sepanjang aku berusia 7 tahun, seakan aku mebuka takbir hingga beberapa kali, setiap kali salam aku kerap kali bertanya pada umi " Berapa rakaat lagi ? " haha lucu memang, tapi itulah kepolosan dan proses yang aku jalani. betapa dulu aku bosan dengan sholat yang panjang itu, haha. Namun sekarang, aku begitu merindukan sujud yang panjang itu, takbir yang banyak itu, bahkan malam ini, aku kembali berdiri disamping umi dan berkata " umi, aku tahu berapa rokaat lagi ini " aku tersenyum dan begitu bahagia. Begitu terasa indah saat aku mengerti semua.
Ramadhan ini, aku kembali mengahadapi kisah yang tak pernah padam, dengan semanagt 17 akan kuraih segala suka dan duka kehidupan.
Sujud panjangku di dalam lamat-lamat malam, aku sembahkan semua untuk-Nya, berharap ia masih mengasihiku dan keluarga. Amiin
Alhamdulilah aku dipertemukan kembali dengan bulan penuh berkah ini, kembali aku bersaling sapa dan bercengkrama dengan bulan yang dimuliakan ini. menjadi sebuah kebanggaan aku dapat melaksanakan Ramadhan ini di rumah, bersama keluarga tercinta, bersama umi dan sanak saudara yang lain.
Aku kembali menikmati tarawih panjang yang biasa aku laksanakan bersama keluarga, alhamdulilah aku masih diberi umur panjang.
ramadhan tahun sekarang lebih baik dari tahun sebelum-sebelumnuya pasca 2 tahun lalu sepeninggalnya Umi tercinta.
Masih sangat teringat disudut memori yang tak pernah aku serta keluarga besar lupakan, dimana air mata membuncah membanjiri pipi yang dulu lugu ini, semua mata basah, semua bibir terkatup membisu, semua hidung mengembang menghirup duka, aku serta keluarga besar dengan berat hati ditinggalkan oleh sesorang yang paling kita sayangi, kita cintai dan mudah-mudahan Allah muliakan.
Sudahlah, kenagan pahit itu sebaiknya memang dibungkus dengan rapi dan ditaburi bunga mawar agar hikmahnya tetap memancar bagi kita yang masih diberi kesempatan menikmati ikatan dua oksigan.
Doaku serta keluarga, tetap satu " Semoga engkau ( Ummy ) dan kita yang ditinggalkan selalu diberikan ridlo Allah SWT "
Tak terasa, hari telah berganti begitu cepat, aku dulu masih merangkak dan diajarkan bagaimana berpuasa, bagaimana shalat, bagaimana mengaji yang benar. Kini, seiring bertamnbahnya usia aku mulai memahami sedikit demi sedikit tentang semua yang aku pertanyakan dulu.
entah mengapa ingtanku langsung meleleh saat teringat kembali saat aku masih diusia 7 tahun
" Umi, ajari aku puasa "
saat pertama aku belajar puasa, aku tak mengenal kata imsak tiba-tiba saja setelah subuh aku dengan nikmat nya meneguk segelas susu coklat, haha lucu sekali memang.
" Umi... shalat nya berapa rokaat lagi ? "
Shalat tarawih memang shalat yang sangat panjang sepanjang aku berusia 7 tahun, seakan aku mebuka takbir hingga beberapa kali, setiap kali salam aku kerap kali bertanya pada umi " Berapa rakaat lagi ? " haha lucu memang, tapi itulah kepolosan dan proses yang aku jalani. betapa dulu aku bosan dengan sholat yang panjang itu, haha. Namun sekarang, aku begitu merindukan sujud yang panjang itu, takbir yang banyak itu, bahkan malam ini, aku kembali berdiri disamping umi dan berkata " umi, aku tahu berapa rokaat lagi ini " aku tersenyum dan begitu bahagia. Begitu terasa indah saat aku mengerti semua.
Ramadhan ini, aku kembali mengahadapi kisah yang tak pernah padam, dengan semanagt 17 akan kuraih segala suka dan duka kehidupan.
Sujud panjangku di dalam lamat-lamat malam, aku sembahkan semua untuk-Nya, berharap ia masih mengasihiku dan keluarga. Amiin
Selasa, 08 Juli 2014
KELAS 2
Hari pertama aku duduk sebagai siswa kelas 2, walau sejatinya aku tak merasa aku adalah seorang murid kelas 2, semuanya serba praktis dan instan. Aku sangat berterima kasih diberikan kemudahan dalam mengejar pelajaran. Heheh tahu lahh selama persiapan osp aku ketinggalan banyak pelajaran, jadi kasarnya banget, aku ini masih anak kelas 1, wkwk agak lucu tapi tidak boleh ketawa sama sekali karena aku sekarang kepayahan membangun semangat dan mengatur waktu untuk mengerjakan semua itu.
Semakin naik tingkat kelas, semakin banyak pula cobaan yuang harus dihadapi, ceileehhh cobaan wkwk kesannya kaya hamba yang bertakwa banget gitu, haha ya intinya dikelas dua ini buanyak banget tugas dan kegiatan yang bakal dihadapi. Oke deh aku list satu-satu ya..
1. Ngejar pelajaran yang ketingglan, ya semua orng tahu bahwa aku ini memang sudah terlalu lama meninggalkan kelas, jadi mulai sekarang aku arus flash back ke pelajaran masa lalu untuk mencapai masa depan, wkwkw baru kalii ini nemu flash back yang menguntungkan.ha
2. Pelantikan ekskul, jujur aja walaupun ini cuma ekstrakulikuletr, tapi pelantikan ini udah kaya UN nya kelas heheh bener2 berat buangettttt. seriuus gak bohong.
3. FDW, ini hal yang mutlak buanget nyita waktu belajar buanget, tapi walaumanapun ini tetap suatu hal yang membanggakan untuk defender.
4. Olimpiad, fix yang ini bukan hal yang main-maian kali ini aku alhamdulilah udah satu kelas dngan anak olim yang lainnya, jadi lebih aman lagi belajarnya, ini prioritas utama yang gak boleh diduakan.
5. UN. heheh yang ini emang agak aneh, ya karen aku dibesarkan dengan kurikulum 2013 jadi aku harus UN 2 kali, kelas 2 dan kelas 3. heheh agak aneh tapi lucu juga ya... tapi untuk kedua kalinya aku berjata bahwa ini bukan untuk ditertawakan.
Mengatur waktu dan semnagat , hanya itu modal yang aku miliki sekarang. kalo kita udah bisa ngatur waktu Insya Allah semua beres, intinya kita harus adil memproporsiin waktu untuk belajar, organisasi, kepanitiaan, ekskul dan sebagainya.
Dan jangan lupa jug aberdoa . itu paling utama pasti.
Semakin naik tingkat kelas, semakin banyak pula cobaan yuang harus dihadapi, ceileehhh cobaan wkwk kesannya kaya hamba yang bertakwa banget gitu, haha ya intinya dikelas dua ini buanyak banget tugas dan kegiatan yang bakal dihadapi. Oke deh aku list satu-satu ya..
1. Ngejar pelajaran yang ketingglan, ya semua orng tahu bahwa aku ini memang sudah terlalu lama meninggalkan kelas, jadi mulai sekarang aku arus flash back ke pelajaran masa lalu untuk mencapai masa depan, wkwkw baru kalii ini nemu flash back yang menguntungkan.ha
2. Pelantikan ekskul, jujur aja walaupun ini cuma ekstrakulikuletr, tapi pelantikan ini udah kaya UN nya kelas heheh bener2 berat buangettttt. seriuus gak bohong.
3. FDW, ini hal yang mutlak buanget nyita waktu belajar buanget, tapi walaumanapun ini tetap suatu hal yang membanggakan untuk defender.
4. Olimpiad, fix yang ini bukan hal yang main-maian kali ini aku alhamdulilah udah satu kelas dngan anak olim yang lainnya, jadi lebih aman lagi belajarnya, ini prioritas utama yang gak boleh diduakan.
5. UN. heheh yang ini emang agak aneh, ya karen aku dibesarkan dengan kurikulum 2013 jadi aku harus UN 2 kali, kelas 2 dan kelas 3. heheh agak aneh tapi lucu juga ya... tapi untuk kedua kalinya aku berjata bahwa ini bukan untuk ditertawakan.
Mengatur waktu dan semnagat , hanya itu modal yang aku miliki sekarang. kalo kita udah bisa ngatur waktu Insya Allah semua beres, intinya kita harus adil memproporsiin waktu untuk belajar, organisasi, kepanitiaan, ekskul dan sebagainya.
Dan jangan lupa jug aberdoa . itu paling utama pasti.
Minggu, 06 Juli 2014
BACK TO SCHOOL
Hari ini, 7 juli 2014 aku kembali menikmati hiruk pikuk keramaian detik-detik menuju proses pembelajaran seperti biasa, hari sekolah. Ya, satu sekolah yang mungkin itu menjengkelkan karena harus berhadaoan dengan buku pelajran lagi. TApi aku tidak sama sekali. aku tetap dengan semangat yang baru dan cita-cita yang luhur bersiap menuju medan pertempuran.
Tugas pertama sebagai seorang siswa naik tingkat kali ini adalah mengabdikan diriku untuk sang saka merah putih. Aku dan semua anggota paskibra kelas 11 diberi amanah untuk mengatur upacara bendera hari kemerdekaan dan mendemonstrasikan Paskibra kepada adik-adik baru. Menjadi sebuah kebanggan kita diberi tugas yang begitu hebatnya, tapi juga menjadikan sebuah pertanggung jawaban yang berat untuk kami.
Dengan semangat yang tinggi aku bersiapa meraih cita, menengok pada daun yang gugur serta bersiap memetik buah yang manis rasanya. Hidup memang harus diawali oleh angka positif sebelum akhirnya kita mengatakan itu nol.
Tugas pertama sebagai seorang siswa naik tingkat kali ini adalah mengabdikan diriku untuk sang saka merah putih. Aku dan semua anggota paskibra kelas 11 diberi amanah untuk mengatur upacara bendera hari kemerdekaan dan mendemonstrasikan Paskibra kepada adik-adik baru. Menjadi sebuah kebanggan kita diberi tugas yang begitu hebatnya, tapi juga menjadikan sebuah pertanggung jawaban yang berat untuk kami.
Dengan semangat yang tinggi aku bersiapa meraih cita, menengok pada daun yang gugur serta bersiap memetik buah yang manis rasanya. Hidup memang harus diawali oleh angka positif sebelum akhirnya kita mengatakan itu nol.
Jumat, 04 Juli 2014
POSBA
Dimulailah jalanku
bersama teman baru
1095 hari akan kulewati bersama
tangis tawa kan terbuka
kulewati dengan gembira
Dihari ini
Kuberjanji kukan bersatu
bersama apapun aku percaya
Dihari ini
Kupandangi hari kedepan
Banggaku,
Inilah generasiku
(karya kak Nabila )
Itu bukanlah sebuah bait puisi, tapi itu adalah sebait lagu karya kakak kelasku, kak nabila namanya. Sebenernya itu bukanlah sebuah lagu kebangsaan ataupun lagu nasional, itu adalah lagu kebanggan adik-adik POSBA angkatan 17. Biasanya di angka 17 orang-orang menganggapnya sebagai angka yang spesial, angka tanda keremajaan ataupun tanda tanda lainnya. begitu pula dengan ini. aku berharap angkatan 17 ini dapat menjadi angkatan yang spesial.
Setelah menjalani POSBA selama 5 hari, aku harap kalian dapat terus kompak, tetap respect dan santun sama siapapun baik itu teman seangkatan, kakak kelas, guru-guru maupun civitas.
Entah kenapa, di Dwiwarna yang tercinta ini kita semua sebgai murid dididik, dibina dan dibiasakan untuk bersikap sopan santun dan hormat pada siapapun yang lebih tua. Juga rsa toleransi mdan kebersamaan menjadi kunci kita dalam menjelajahi bagaimana indahnya sekolah di dwiwarna.
Aku yakin dengan sepenuh hati, ketika adik-adik atau peserta posba pertama masuk ke dwiwarna pasti mengalami " shock yang dahsyat " karena memang dwiwarna punya caranya sendiri dalam mendidik murid-muridnya agar menjadi pribadi yang menjunjung tinggi nilai-nilai dasar dan Pancasila Indnesia. Tapi itulah Dwiwarna selalu beda dari hal yang biasa.
Kita juga diatih untuk menjadi seorang pemimpin, seorang pemberani dan seorang yang bertanggung jawab. Dan sekali lagi ditegaskan bahwa Dwiwarna punya cara sendiri untuk mengasah itu semua.
Pesanku untuk adikadik POSBA. tetap semangat dan tetap bertahan di sekolah kita tercinta ini.
Setelah menjalani POSBA selama 5 hari, aku harap kalian dapat terus kompak, tetap respect dan santun sama siapapun baik itu teman seangkatan, kakak kelas, guru-guru maupun civitas.
Entah kenapa, di Dwiwarna yang tercinta ini kita semua sebgai murid dididik, dibina dan dibiasakan untuk bersikap sopan santun dan hormat pada siapapun yang lebih tua. Juga rsa toleransi mdan kebersamaan menjadi kunci kita dalam menjelajahi bagaimana indahnya sekolah di dwiwarna.
Aku yakin dengan sepenuh hati, ketika adik-adik atau peserta posba pertama masuk ke dwiwarna pasti mengalami " shock yang dahsyat " karena memang dwiwarna punya caranya sendiri dalam mendidik murid-muridnya agar menjadi pribadi yang menjunjung tinggi nilai-nilai dasar dan Pancasila Indnesia. Tapi itulah Dwiwarna selalu beda dari hal yang biasa.
Kita juga diatih untuk menjadi seorang pemimpin, seorang pemberani dan seorang yang bertanggung jawab. Dan sekali lagi ditegaskan bahwa Dwiwarna punya cara sendiri untuk mengasah itu semua.
Pesanku untuk adikadik POSBA. tetap semangat dan tetap bertahan di sekolah kita tercinta ini.
Senin, 30 Juni 2014
Surat untuk masa depan
Tiada
yang istimewa yang ada di kota ini, semuanya serba biasa dan sederhana. Namun
Hanya ada satu yang aku akui bahwa kota
ini luarbiasa, yaitu hujan gemericik yang setia menyapa rumput di ladang, menyapu
debu di jalan hingga kota ini rata oleh basahnya air mata sang langit. Ya, aku
lahir disini, di Kota Hujan. Bogor, itulah kota sederhana namun luarbiasa yang
telah melahirkan seorang putri pada tanggal 14 maret tahun 1997. Puji Nur
Ripha, begitulah kedua pahlawan menyebutnya, kedua pahlawan itu bukan mereka
yang memgang senjata melawan para colonial belanda, atau mereka pula bukan yang
duduk di komisi pemberantas korupsi, mereka adalah manusia luar biasa diciptakan tuhan untuk anaknya yang biasa,
Umy dan Aby begitulah aku menyebutnya. Entah berawal darimana, sejak umurku
mulai memasuki angka 5, aku sangat mengagumi coklat ataupun permen rasa coklat
bahkan ice cream rasa coklat, hingga akupun kerap kali membeli baju, bluse, kacamata berwarna coklat. Dan sebatang
coklat rasanya tak akan sempurna bila tak ditemani segelas cappuccino yang
biasa aku nikmati setiap pagi atau sore. Bahkan coklat kini bukan hanya menjadi sebuah makanan favorite,
tetapi menjadi sebuah penawar saat hatiku meradang
Setiap
hari matahari bersinar, sinarnya tak pernah berubah. Tetap hangat dan terang
menyelimuti pertiwi ini. Umurku terus merangkak dari satuan ke puluhan hingga
tibalah aku di umur emasku yang mana orang selalu mendapati umur ini sebagai umur
keberhasilan ataupun tanda keremajaan. Tak terasa akupun sudah tujuh belas
tahun. Ibarat aliran air, aku sudah mengenal lika-liku kehidupan. Entah kapan
aku akan bertemu dengan pemuaraanku, sampai sekarang pun aku terus berjalan
mengahadapi ganasnya kehidupan. Aku tidak terlahir dari keluarga seorang
pejabat, aku juga tidak dibesarkan dengan kenikmatan dan kemanjaan, aku lahir
sederhana dan selalu ingin hidup sederhana. Aku juga bukan seorang anak yang
tangguh, kadang jiwaku terombang-ambing kesana kemari, kadang jiwaku harus
kerdil mendengar pertengkaran orangtua yang tak pernah reda atau aku juga harus
menahan diri mendengar ocehan orang tentang aku ataupun orangtuaku. Namun
setahu ku, aku bukan lah seorang pecundang yang harus kalah dengan persoalan hidup
yang pelik ini.. Mereka itu fakta, dan aku adalah harapan. Mereka tak bisa
berubah tapi aku bisa merubah diriku. Aku berdiri diatas keluarga yang retak.
Aku membangun cinta dan kehidupan dalam nafas tersesak. Bagaimana aku bisa
bertahan ? entahlah, yang jelas dengan tekad dan cita-citaku aku selalu ingin
mencari ketenangan hidup, ingin membebaskan telingaku dari dahsyatnya
pertengkaran, merasakan nikmatnyakehidupan. Bukan aku tak bersyukur, tapi sebagai
seorang anak aku ingin melapangkan nafas. Itu saja. Menjadi sebuah kebanggan
aku diterima di sebuah sekolah menengah atas yang cukup bergengsi di Indonesia,
SMA DWIWARNA, ini bukan hanya sebuah lembaga pendidikan tapi juga sebuah nama
keluarga besar. Aku begitu bangga menjadi bagian dari keluarga ini. Disini aku
menemukan setitik air untuk menjernihakn kekelaman. Di keluarga ini aku
dibangun bukan hanya untuk menjadi seorang anak yang berbakti pada orang tua,
tapi juga seorang warga Negara yang selalu mengabdikan diri kepada banagsa dan
agama. Sedikit demi sedikit akupun mulai memahami arti kehidupan yang baru, bukanlah hanya mencari kebahagiaan demi
satu ruang untuk bernafas tenang, namun juga membalas jasa kehidupan atas hidup
yang kita terima. Sekarang, aku dibesarkan disini. Di sebuah keluarga besar yang
menjunjung tinggi nilai perdamaian dan kebersamaan.
Pendidikan
telah mengubah system pikir ku, kecintaan pada tanah air serta dengan
menjunjung tinggi nilai keagamaan, aku selalu ingin tumbuh menjadi warga Negara
yang baik serta dapat mengabdikan diri untuk bangsa. Aku melihat pemandangan
yang penuh dengan luka di negri ini, siaran televise pun sudah tak mencerminkan
lagi nilai-nilai dasar bangsa ini. Generasi muda pun sudah banyak yang porak
poranda akibat perbuatannya sendiri. Mereka acuh bahkan tak pernah peduli
dengan keadaan pertiwi yang semakin meluas lukanya.
Aku tak
pernah bermimpi menjadi seorang presiden ataupun wakil presiden, bahkan seorang
anggota legislative pun aku tak pernah memikirkan sebelumnya. Aku hanya ingin
mengabdikan diri kepada negri demi mengayomi pendidikan kepada masyarakat. Aku
ingin setiap yang menghirup nafas di bumi pertiwi ini mendapatkan haknya dengan
adil. Bukan malah yang kecil dikerdilkan dan yang besar di utamakan. Aku Ingin
semua rakyat dapat menikmati manis pahitnya mengenyam pendidikan di kursi sekolah,
Mendapat ilmu yang banyak serta menumbuhkan kecintaan nya pada tanah air
tercinta ini. Cinta tanah air, ya hanya itu yang ingin aku tanamkan kepada
setiap orang di negri ini. Karena dengan rasa kecintaan nya aku yakin semua tak
akan ada yang mau mengkhianati atau menzolimi satu sama lain. Saling belomba
untuk membangun negri dan tak akan pernah membiarkan negri ini porak poranda. Mungkin
orang menganggap itiu mustahil atau menganggap aku gila. Tapi aku tak menghiraukan
sama sekali tentang perkataan itu. Aku selalu membayangkan jika negri ini dapat
tersenyum serta bersinar terang bak mentari saat azan Zuhur berkumandang.
Bapaak
Presiden yang terhormat, izinkan aku untuk mengabdikan diri menjadi seorang
mentri pendidikan di tanah air tercinta ini.
Langganan:
Postingan (Atom)